Pengolahan Secara Fisika
Proses pengelolaan ini dilakukan dengan mengubah limbah menjadi bentuk padat yang tidak membahayakan. Caranya dengan menambah bahan pengikat tertentu.
Limbah B3 Kadaluarsa
Seperti namanya, kategori limbah yang satu ini saudh tidak bisa digunakan karena melewati masa berlakunya. Kandungan bahan kimia di dalamnya sangat berbahaya bahkan pengelolaannya memerlukan cara khusus.
Contoh limbah B3 kategori kadaluarsa adalah limbah pestisida kadaluarsa, baterai bekas, lampu neon bekas, dan lain sebagainya.
Contoh Soal Pengolahan Limbah
A. Menyediakan sumber energi alternatif yaitu energi panas
B. Mengurangi emisi gas karbon dioksida
C. Mengurangi proses penipisan lapisan ozon
D. Menghasilkan pupuk yang bisa menyuburkan tanah
E. Menghasilkan bioetanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif
Jawaban dan Pembahasan:
Di dalam proses insinerasi terdapat proses pembakaran dalam suhu yang sangat tinggi. Pembakaran ini menghasilkan energi panas yang bisa jadi energi alternatif. Maka jawaban yang tepat adalah A. menyediakan sumber energi alternatif yaitu energi panas
Baca Juga: Pencemaran Lingkungan – 8 Jenis Polusi yang Perlu Diketahui
Yeay, selesai juga nih, pembahasan kita mengenai pengolahan limbah. Well, kalau elo ingin tahu lebih detail lagi mengenai materi hari ini. Elo bisa kunjungi aplikasi Zenius, ya!
Nah, sekarang coba sebutkan jenis limbah apa yang sering elo temui dan apakah elo pernah mencoba mengolahnya?
Yuk, Mengolah Limbah Keras yang Ada di Rumah! – ditsmp.kemdikbud.go.id (2021)
Manfaat Sampah Organik Bagi Kehidupan – mmc.kalteng.go.id (2018)
Prakarya SMP/MTs Kelas VII Semester 2 – Kemdikbud (2017)
Originally published: January 14, 2022Updated by: Erika Fajriatur (Kampus Merdeka Intern)
Limbah merupakan masalah serius yang kadang sering terpinggirkan. Kamu pasti menghasilkan limbah setiap harinya, baik limbah organik maupun anorganik. Kalau limbah ini tidak diolah dengan baik, bisa-bisa bumi yang ditinggali oleh miliaran manusia ini dipenuhi oleh limbah.
Menurut keputusan Menperidag RI No. 231/MPP/Kep/7/1977 Pasal I tentang prosedur impor limbah menyebutkan, limbah adalah barang sisa atau bekas suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya, kecuali yang masih bisa dimakan oleh makhluk hidup lainnya (manusia dan hewan).
Di sisi lain, World Health Organization (WHO) menyebut limbah merupakan sesuatu yang sudah tidak berguna, tidak bisa dipakai, tidak disenangi, atau segala sesuatu yang dibuat dari kegiatan manusia. Limbah ini tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan hasil atau sisa dari sesuatu.
Contoh kerajinan limbah lunak organik dan anorganik
Membuat kerajinan dari limbah lunak organik dan anorganik pun tidak boleh sembarangan. Perlu sekali untuk memerhatikan sejumlah aspek. Misalnya:
Setelah aspek-aspek tadi telah dikuasai, maka limbah lunak organik dan anorganik pun bisa diubah menjadi kerajinan yang yang memiliki nilai ekonomis dan daya guna tinggi.
1. Contoh Kerajinan Limbah Lunak Organik
2. Contoh Kerajinan Limbah Lunak Anorganik
Nah, itulah tadi informasi mengenai jenis dan cara pengolahan limbah lunak organik dan anorganik. Semoga informasinya bermanfaat dan menambah pengetahuan anak ya, Ma!
Pengelolaan sampah rumah tangga yang baik dan benar semakin ramai dibicarakan. Hal ini sangatlah wajar sebab menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sampah rumah tangga merupakan kontributor terbesar pada total produksi sampah di Indonesia pada tahun 2020, sehingga perlu diadakan pengelolaan sampah di kalangan masyarakat itu sendiri.
Tapi, bagaimana cara melakukannya, ya? Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memahami jenis sampah yang dihasilkan, entah itu organik maupun anorganik. Setelah memahaminya, barulah kita dapat menerapkan cara pengolahan sampah organik dan anorganik yang tepat.
Simak penjelasan berikut ini untuk mengenal jenis-jenis sampah tersebut serta bagaimana Anda dapat mengolahnya di rumah!
Memanfaatkan Makhluk Hidup
Pengolahan limbah organik selanjutnya yaitu dengan memanfaatkan makhluk hidup nih, guys! So, menurut elo hewan apa saja nih, yang dapat membantu kita dalam mengolah sampah organik?
Kalau elo menjawab lalat, yap itu benar sekali! Tapi, lalat yang dimaksud di sini bukan lalat yang sering elo lihat di rumah, ya! Melainkan, jenis lalat black soldier fly (BSF).
Baca Juga: Klasifikasi Tumbuhan Angiospermae – Materi Biologi Kelas 10
Mudah Meledak (E-Explosive)
Karakteristik utama dari limbah B3 yang biasanya mengandung zat kimia adalah mudah meledak ketika terkena panas, kejutan, atau bahkan tekanan. Ledakan yang ditimbulkan bisa sangat berbahaya karena dapat memicu kebakaran atau ledakan lainnya.
Contoh limbah yang mudah meledak adalah limbah laboratorium (pelarut benzena, pelarut aseton, pelarut toulena, limbah kaporit, dan lainnya.
Reaktif (R-Reactive)
Limbah B3 bersifat reaktif, artinya keadaannya tidak stabil dan dapat menyebabkan berbagai perubahan. Misalnya, perubahan warna, asap, gelembung gas, dan lainnya. Contoh limbah B3 yang rekatif adalah limbah sianida.
Infeksius (X-Infectious)
Karakteristik limbah B3 lainnya yang harus diperhatikan adalah infeksius. Artinya, limbah B3 memiliki kandungan mikroorganisme berbahaya terutama untuk kesehatan manusia dan lingkungan. Limbah ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit tertentu.
Contoh limbah B3 yang memiliki sifat infeksius adalah limbah laboratorium (jarum suntik, pipet pasteur), limbah dari pembiakan organ, limbah sitotoksik, limbah patologi, dan lainnya.
Pengolahan dengan Metode Stabilisasi
Metode ini dilakukan dengan mengurangi konsentrasi zat berbahaya di dalam limbah B3. Pada umumnya, metode stabilisasi dilakukan terhadap limbah B3 cair dengan kandungan logam berat.
Simbol-simbol tertentu digunakan sebagai tanda atau informasi tentang sifat produk tersebut. Limbah B3 pun memiliki simbol-simbol tertentu, yaitu:
Contoh limbah B3 dapat menyebabkan berbagai bahaya termasuk pencemaran lingkungan hingga peningkatan emisi karbon. PNG LNG Indonesia bisa menjadi salah satu solusi terbaik untuk membantu mengurangi emisi karbon.
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Korosif (C-Corrosive)
Limbah B3 yang memiliki sifat korosif biasanya bersifat asam dan memiliki kandungan pH sama atau kurang dari 2. Selain itu, limbah korosif juga bisa berifat basa dengan kandungan pH lebih dari 12,5. Jenis limbah yang satu ini bersifat merusak atau mampu menyebabkan luka bakar pada kulit.
Contoh limbah B3 korosif dapat berupa limbah baterai, aki, asam sulfat, dan lainnya.
Karakteristik lainnya dari limbah B3 adalah beracun atau dapat menimbulkan keracunan bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya termasuk bisa mencemari lingkungan. Contohnya berupa pestisida, detergen pakaian, pembersih lantai, dan lainnya.
Limbah B3 itu apa saja? Limbah B3 dapat dibedakan atau dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, yaitu: